Semanis, kau
Karya : Widya
Purnama Putri
Waktu..
Tak mampu menghitung kebersamaan kita..
Lorong percintaan ini
Penuh bercak kasih sayang
Ucap
itu
Masih..
hangat tertera dalam sela hati
Demi
hati..
Yang
mempunyai gugusan cinta
Air
mataku bicara
Tertipu oleh
manisnya cinta
Kau..
Sebuah penyesalan
Jangan hilang
Jangan mendekat
Jangan pergi
Pedih
Karya : Widya Purnama Putri
Demi hati
Yang rindang oleh kata-kata cinta
Air mataku bicara
Tak sadarkah aku tersakiti oleh mu
Jiwa ku mati, patah hati ku
Pedih karena mu
Saat malam
apabila menutupinya
Terungkap semua
dusta
Menampakan
segala rahasia
Terlihat goresan
luka oleh hadirmu
Senyummu begitu
menusuk
Menggores hati
Pedih…
Di balik cerita
Karya : Widya
Purnama Putri
Kau, begitu indah
Bahkan lebih indah dimataku
Kau, menarikku
Seakan kau beri harapan untukku
Memang
tak terlihat
Sedikit
pun nyata
Kau
sudah termiliki
Tak mengapakah semua ini sayang ?
Kau ciptakan cerita lain dibalik ceritamu
Dosakah
aku, hinakah aku
Membuat
ruang untuknya, berdusta
Dengan mu
Karya : Widya Purnama Putri
Sepi mu,
Hadirkku
Selalu
dekatmu
Disepi ku
Apa kau ada?
Dalam tangismu
Bahkan lelapmu,
nanti
Aku disini,
selalu…
Tapi kau, dengan
sebuah hawa matimu itu
Tak sedetikpun
melirik aku
Sepimu,
tangismu, lelapmu, hilangmu, egomu
Tetap…
Aku masih disini
Tangis
Karya : Widya Purnama Putri
Sangkaku, tak sampai sini
Ini terlalu gila dalam nyata
Ramai itu adalah sepi
Tetes tangis cairkan suasana
Berteman masalah
Ribuan bising pergantian tahun
Adalah gunung-gunung yang meletus
Adalah petir-petir dalam hujan
Dan, ketika matahari menutupi malam
Masih menetes
Tangis itu masih menetes
Sampai selimut tawa, mungkin kembali
Hitamku
Karya : Widya Purnama
Putri
Bermalam dengan lara
Dustaan harus terus terucap
Kehitaman lorong kehidupan
Hingga sang putih tertelan tak terlihat
Kekerasan takdir
Kepahitan hidup
Tajamnya omong insan itu
Adalah api untuk sebuah lilin
Membaranya api itu
Hancurkan sebuah lilin
Adalah hidupku
Penuh realita
Adalah hidupku
Penuh dusta
Adalah hidupku
Penuh misteri
rajutan takdir
Karya : Widya
Purnama Putri
lembaran kisah
terajut
tertuliskan namaku
jarum makna hidup
terus menusuk
menuju panas sang merah bara
keringat senyuman
makna taubat
hanya sedikit penghibur
untuk jiwa terjatuh
Wajah Masa Depan
Karya : Widya Purnama Putri
Riuk
pikuk angin semilir
Dengan
hari terus mengalir
Diiringi
sang waktu bergulir
Ku
mengaca lewat air
Aku
wajah masa depan
Siap
menuai harapan
Hujan
disana buatku sadar
Semangat
makin mengibar
Caraku
belajar
Ciptakan
aku sang pintar
Lanjutkan
prestasi
Halangan
tetapku atasi
Karya : Widya Purnama Putri
Ini terlalu begitu
sangat indah dalam nyata
Mereka benar
Tentang
Malaikat yang
turun dari langit
Kau..
begitu indah
Bahkan lebih indah
dimataku
Kau, menarikku
Buatku merasa
tertidur sepanjang hari
Bermimpi indah
Sejak ku lihat
lengkungan senyum itu
Senyum milikmu
Tak boleh ada yang
membangunkan aku
Ku rela selamanya
bermimpi
Melihatmu
Ya!
Melihatmu itu
mimpi terindah yang pernah ku rasakan
Dan..
Kumohon, jangan
akhiri mimpi ini
Tanpa kau izinkan
aku untuk memilikimu
Katakanlah Ya
Wahai
malaikat..
bayar jasa jaga
Karya : Widya Purnama Putri
getir getir getir
bukan hanya terpaksa
bukan angin semilir
ia merasa tanggung jawabnya
hanya angin nafas terengah
asap-asap nyawa
hidup tubuh setengah
jiwa ini, masihkah ada?
terpikirkah juang utk uang
utk jabatan atau pujian
TERPIKIRKAH!!!
jantung berdebar tak terasa lagi
utk anak cucu disini
telinga tak hiraulan lagi
utk bangsa nanti
ia merasa, tanggung jawabnya
bukan titel pahlawan
bukan tanpa tanda jasa
jaga tanah ini, ia memohon
Karya : Widya Purnama Putri
getir getir getir
bukan hanya terpaksa
bukan angin semilir
ia merasa tanggung jawabnya
hanya angin nafas terengah
asap-asap nyawa
hidup tubuh setengah
jiwa ini, masihkah ada?
terpikirkah juang utk uang
utk jabatan atau pujian
TERPIKIRKAH!!!
jantung berdebar tak terasa lagi
utk anak cucu disini
telinga tak hiraulan lagi
utk bangsa nanti
ia merasa, tanggung jawabnya
bukan titel pahlawan
bukan tanpa tanda jasa
jaga tanah ini, ia memohon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar