Rabu, 02 Juli 2014

OPINI "Copy+Paste Sudah membudaya?"



Copy+Paste Sudah membudaya?
Widya Purnama Putri
Dewasa ini kegiatan copy+paste atau menyalin dan menempel sebuah tulisan menjadi kegiatan favorit para pencari materi dalam menyelesaikan sebuah tugas atau kajian.
Tingkat kemajuan teknologi yang  berkembang pesat memungkinkan kita mudah mencari berbagai data, informasi, materi dan lain-lain dari berbagai situs internet, sehingga kita dapat dengan mudah melakukan copy+paste dengan atau tanpa pengeditan dari aslinya.
Kita semua tahu, kegiatan plagiat atau mencontek karya orang lain itu pelanggaran. Mennyalin hasil karya orang lain diinternet tidak masalah asal informasi-informasi yang didapat tersebut disertai sumber informasi dan/atau nama pengarang, dan jika memungkinkan kita bisa langsung meminta izin menyalin karyanya lewat kolom komentar yang disediakan dibawah. Kita juga bisa memberi kritikan dan masukan untuk si penulis. Dengan meminta izin langsung dan mencantumkan sumber, berarti kita menghargai si pembuat hasil karya dan sekaligus menjadi pemicu untuk menulis lebih baik lagi,  dan terus membagi pemikiran-pemikirannya di ranah maya.
Melakukan copy+paste tanpa mencantumkan sumber atau plagiat merupakan perbuatan yang salah, disamping karena kita tidak menghargai karya orang lain, kita juga akan kehilangan kreativitas diri untuk membuat hasil karya sendiri. Kita hanya terfokus dan bergantung pada informasi-informasi yang diberikan internet, padahal ada banyak buku yang telah terbit yang tidak diragukan lagi keabsahannya dengan penulis-penulis yang jelas dibandingkan internet. Jadi, sebelum kita melakukan pencarian melalui internet, ada baiknya kita mengkaji diberbagai buku dahulu.
Orang yang terbiasa copy+paste tidak sepenuhnya salah, misalnya untuk pembanding atau memang kekurangan referensi data, asal jangan lupa mencantumkan sumbernya. Setidaknya hargailah narasumber di dunia maya bagi karyanya dengan mencantumkan nama sang penulis dikutipan yang dipakai atau bila tidak ada nama penulis kita bisa mencantumkan alamat internetnya.
Tidak ada bedanya seorang copy paster  yang tidak mencantumkan sumber, dengan plagiator atau yang lebih parah, pencuri. Selain membunuh kemampuannya sendiri. Ia juga menambah musuh bagi dirinya sendiri dengan tidak menjadi diri sendiri dalam membuat karya. Hal ini juga, bukannya sedikit demi sedikit membunuh karakternya sendiri.
Memang, internet adalah sebuah jalan pintas dalam pencarian berbagai macam kebutuhan sebuah kajian berbentuk tulisan, kita tidak bisa lepas begitu saja dengan kemajuan teknologi ini yang sudah mempunyai peran penting juga didunia karya tulis menulis. Internet memang dunia yang luas, tetapi internet bukan hutan rimba yang tanpa hukum dan tanpa memiliki etika, dan jika hendak masuk, pahamilah etikanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar