Copy+Paste Sudah membudaya?
Widya Purnama Putri
Dewasa ini kegiatan copy+paste atau menyalin dan menempel
sebuah tulisan menjadi kegiatan favorit para pencari materi dalam menyelesaikan
sebuah tugas atau kajian.
Tingkat kemajuan
teknologi yang berkembang pesat
memungkinkan kita mudah mencari berbagai data, informasi, materi dan lain-lain dari
berbagai situs internet, sehingga kita dapat dengan mudah melakukan copy+paste dengan atau tanpa pengeditan
dari aslinya.
Kita semua tahu, kegiatan
plagiat atau mencontek karya orang lain itu pelanggaran. Mennyalin hasil karya
orang lain diinternet tidak masalah asal informasi-informasi yang didapat
tersebut disertai sumber informasi dan/atau nama pengarang, dan jika
memungkinkan kita bisa langsung meminta izin menyalin karyanya lewat kolom
komentar yang disediakan dibawah. Kita juga bisa memberi kritikan dan masukan
untuk si penulis. Dengan meminta izin langsung dan mencantumkan sumber, berarti
kita menghargai si pembuat hasil karya dan sekaligus menjadi pemicu untuk
menulis lebih baik lagi, dan terus
membagi pemikiran-pemikirannya di ranah maya.
Melakukan copy+paste tanpa mencantumkan sumber
atau plagiat merupakan perbuatan yang salah, disamping karena kita tidak
menghargai karya orang lain, kita juga akan kehilangan kreativitas diri untuk
membuat hasil karya sendiri. Kita hanya terfokus dan bergantung pada informasi-informasi
yang diberikan internet, padahal ada banyak buku yang telah terbit yang tidak
diragukan lagi keabsahannya dengan penulis-penulis yang jelas dibandingkan
internet. Jadi, sebelum kita melakukan pencarian melalui internet, ada baiknya
kita mengkaji diberbagai buku dahulu.
Orang yang terbiasa copy+paste tidak sepenuhnya salah,
misalnya untuk pembanding atau memang kekurangan referensi data, asal jangan
lupa mencantumkan sumbernya. Setidaknya hargailah narasumber di dunia maya bagi
karyanya dengan mencantumkan nama sang penulis dikutipan yang dipakai atau bila
tidak ada nama penulis kita bisa mencantumkan alamat internetnya.
Tidak ada bedanya
seorang copy paster yang tidak
mencantumkan sumber, dengan plagiator atau yang lebih parah, pencuri. Selain
membunuh kemampuannya sendiri. Ia juga menambah musuh bagi dirinya sendiri
dengan tidak menjadi diri sendiri dalam membuat karya. Hal ini juga, bukannya
sedikit demi sedikit membunuh karakternya sendiri.
Memang, internet adalah
sebuah jalan pintas dalam pencarian berbagai macam kebutuhan sebuah kajian
berbentuk tulisan, kita tidak bisa lepas begitu saja dengan kemajuan teknologi
ini yang sudah mempunyai peran penting juga didunia karya tulis menulis. Internet
memang dunia yang luas, tetapi internet bukan hutan rimba yang tanpa hukum dan
tanpa memiliki etika, dan jika hendak masuk, pahamilah etikanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar